unggulan

BANTUAN PEMERINTAH JEPANG DI BULAN 6 TAHUN 2024

Masalah rumit yang muncul akibat corona virus di Jepang

MASALAH BARU -  Manfaat penutupan sementara sekolah-sekolah di seantero Jepang guna membatasi dan menangkal penyebaran novel coronavirus mungkin tak sebesar yang diinginkan Perdana Menteri (PM) Abe Shinzo.
   
Abe belum lama ini tiba-tiba meminta sekolah-sekolah di Jepang menghentikan kegiatan belajar-mengajar mulai awal pekan ini (2 Mar.) karena meningkatnya kasus-kasus infeksi karena novel coronavirus, penyebab Covid-19.

Ia mengakui bahwa keputusannya diambil tanpa konsultasi dengan pakar penyakit-penyakit infeksi karena “dikejar waktu untuk membuat keputusan.”

Para pengamat kesehatan masyarakat, sementara itu, mengatakan bahwa kebijakan Abe itu bisa saja malah bersifat kontra-produktif.

Terutama karena dikeluarkan secara mendadak, banyak orangtua kebingungan mesti berbuat apa dengan anak mereka  yang tiba-tiba harus berada di rumah sementara mereka mesti bekerja. Kebingungan ini terutama melanda single parent maupun rumah tangga di mana kedua orangtua bekerja.

Yang jelas saat ini, hampir semua prefektur di Jepang telah menutup sementara sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah (SMP/SMA).

Guna mengatasi masalah para orangtua yang tiba-tiba mesti mengasuh anak di jam-jam kerja, beberapa sekolah tingkat SD tetap membuka beberapa fasilitas untuk para anak yang tak bisa berada di rumah karena tak ada orang dewasa yang mengawasi.

Selain itu para orangtua yang tadinya bingung kini  juga bisa memanfaatkan gakudō (after-school club) bagi mereka yang duduk di kelas 1, 2 dan 3, hingga mereka bisa menjemput anak-anak mereka usai jam kantor, biasanya setelah jam 18:00.

Namun, untuk memanfaatkan gakudō, pendaftaran resmi mesti dilakukan dan biaya bulanan akan diterapkan.  

Secara nasional ada 25.881 tempat seperti itu di Jepang dan sebelum kebijakan soal “merumahkan” anak sekolah diterapkan.  Kesemuanya, bisa menampung sekitar 1,3 juta anak usia SD.

Menghadapi persoalan tersebut, Pemerintah Jepang juga menyediakan subsidi yang berlaku dari 27 Feb. hingga 31 Mar. kepada sejumlah kantor/perusahaan untuk membayar sebagian gaji  karyawan.

Artinya, menutup sekolah guna menghadapi novel coronavirus/Covid-19 memang menimbulkan sejumlah masalah baru dan rumit.

Jangan ketinggalan info menarik lain soal Jepang 
Baca di www.suka-sukajapan.com

Comments